(13/11/20) Upacara Pembukaan Kegiatan Raimuna Daerah ke-XII Kwarda Jawa Tengah resmi dibuka oleh Ka Mabida Kak Ganjar Pranowo dengan didampingi Ka Kwarda Jawa Tengah Kak Siti Atikoh Suprianti, Para Waka Kwarda, dan dihadiri Andalan Kwarda Jawa Tengah beserta jajarannya, Dewan Kerja Daerah, Sangga Kerja Kegiatan, dan diikuti oleh 35 Kwartir Cabang.
Pembukaan raimuna daerah kali ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan pembukaan raimuna sebelumnya. Pasalnya jika upacara pembukaan raimuna tahun sebelumnya selalu dilaksanakan dengan bertatap muka secara langsung, upacara pembukaan raimuna pada tahun ini dilaksanakan secara daring melalui media zoom dan disiarkan langsung melalui akun youtube pramukajateng dan dkd jateng.
Pembukaan Raimuna Daerah XII Kwarda Jateng ini diawali dengan penampilan Tari Tahu Robyong yang dibawakan oleh Kelompok Tari Sekar Ayu Universitas Negeri Semarang dan dilanjutkan dengan laporan ketua sangga kerja oleh Kakak Dhigdayani selaku ketua sangga kerja. Dirinya menyampaikan bahwa Raimuna Daerah XII Tahun 2020 adalah sebagai wahana pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang dikemas secara daring/online. Bertemakan “Semangat Pramuka Eratkan Kebersamaan, Hadapi Covid-19”, konsep kegiatan yang dilaksanakan sangat beragam. Ada giat umum, Scout For SDG’s, Zona Raimuna yang terbagi menjadi 7 zona, dan challenge yang wajib dilakukan dan diselesaikan oleh peserta raimuna.
Kak H. Ganjar Pranowo, SH., M.IP. selaku pembina upacara juga menyampaikan bahwa “Raimuna Daerah ini merupakan wahana yang tepat untuk membangun dan membekali pramuka/pandega Jawa Tengah menjadi generasi emas Indonesia di Tahun 2045.” “Optimalkan raimuna daerah ini sebagai wahana pendidikan nonformal yang unggul dan menarik dan mampu menjawab tantangan zaman”, pesan beliau.
Dalam arahan dan motivasi yang disampaikan langsung oleh Kak Atikoh selaku Ka Kwarda Jawa Tengah, beliau menyampaikan dan mengingatkan apa yang sudah disampaikan oleh Kak Ganjar. “Pendidikan Pramuka itu tidak hanya untuk mengasah otak, untuk terkait dengan intelegensia, tetapi bagaimana emosional kita bisa berempati kepada sesama, pendidikan karakternya, bisa berbakti kepada orang tua, kepada nusa dan bangsa, menghormati orang tua, kemudian bagaimana kita bisa mendapatkan bekal hidup, life skill, dengan pendidikan yang ada di kepramukaan”, ujar Kak Atikoh.
Terlepas dari itu semua, ada yang unik dengan amanat yang disampaikan oleh Kak Ganjar. “Saya harapkan pramuka menanam, mumpung ini musim hujan. Kita gerakkan, kita tanam, semua lahan-lahan kritis, kita bersihkan sampah-sampah, kita musti siaga bencana juga.” Akankah pramuka di Jawa Tengah menjawab tantangan dari Kak Ganjar? Terdepan Bergerak, siap kerjakan…! ( DKD Jateng )