LUMAJANG – Pramuka disebut sebagai salah satu NGO (non goverment organization) yang mampu menyelesaikan pembangunan hunian sementara (huntara) dengan cepat. Pernyataan ini disampaikan oleh Ka Kwarcab Lumajang, Kak Ir. Indah Amperawati, M.Si dalam sambutannya di Apel Pembukaan Kegiatan Bakti Pramuka Peduli Semeru Tahap 3 pada Jumat (20/05).
“Pramuka berhasil menyelesaikan pembangunan dengan cepat dan tepat serta sesuai target,” paparnya.
Dijelaskan, pramuka mendapat kesempatan untuk membangun 50 huntara untuk penyintas erupsi Gunung Semeru. Pembangunan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama telah berdiri 20 huntara, kemudian tahap kedua terdapat 10 huntara, sedangkan tahap ketiga akan merampungkan 20 huntara.
Pembangunan huntara tahap ketiga akan dikerjakan mulai tanggal 20 hingga 25 Mei 2022. Terdapat sekitar 160 anggota pramuka yang terdiri atas 15 kelompok dari Kwarda Jawa Timur dan 5 kelompok dari Kwarda Jawa Tengah.
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada akhir 2021 membuat ribuan rumah warga hancur. Sehingga pemerintah tengah mengupayakan pembangunan hunian tetap (huntap) maupun huntara untuk warga yang terdampak. Kementrian PUPR sendiri menargetkan pembangunan 1951 huntap.
“Hingga saat ini warga mulai menempati huntap yang telah disediakan,” tambahnya.
Source: Ubaloka