Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan Saka Bakti Husada Kwartir Daerah Jawa Tengah sudah dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota sejak Saka Bakti Husada (SBH) dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI Bapak Suwardjono Surjaningrat pada Tahun 1985 di Kabupaten Magelang. Akan tetapi kondisi hingga saat ini kegiatan yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota belum berjalanan secara optimal. Untuk itulah melalui tulisan ini akan kita bahas perkembangan Saka Bakti Husada Kwartir Daerah Jawa Tengah sampai dengan tahun 2020 sebagai bahan evaluasi dan rencana pembinaan pada masa yang akan datang, semoga bermanfaat.
- PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku dalam pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan, walaupun demikian masih perlu mendapat perhatian dan dukungan semuan pihak baik pemerintah daerah, swasta, LSM/organisasi masyarakat maupun masyarakat termasuk salah satunya oleh organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka sebagai suatu organisasi pendidikan kepanduan yang memiliki jumlah anggota terbesar di dunia dan sebagai organisasi non formal di Indonesia memiliki segmen peserta didik dari anak-anak remaja, pemuda dan orang dewasa. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Instansi-instansi terkait yang berkompeten dalam memberikan ketrampilan-ketrampilan yang butuhkan. Atas pertimbangan ini, dibentuklah Satuan–satuan Karya (SAKA) Pramuka sebagai wadah pengembangan bakat, minat dan ketrampilan aggota Gerakan Pramuka, Saka yang sudah ada antara lain : Saka Bahari, Saka Bhayangkara, Saka Bakti Husada, dan Saka-saka yang lain.
Pramuka Saka Bakti Husada sangat berperan dalam menggerakan dan memimpin masyarakat sekitarnya yakni sebagai motivator dan komunikator, penggerak masyarakat terutama generasi muda, perintis pembangunan dan pelaksana kegiatan baik bersumber dari masyarakat maupun yang bersifat ketrampilan produktif. Saka Bakti Husada dibentuk untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan Masyarakat dilingkungannya.
- PENGURUS PIMPINAN SAKA BAKTI HUSADA DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DI JAWA TENGAH
Kepengurusan dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pimpinan Saka Bakti Husada Jawa Tengah selama kurang lebih dua dekade antara lain:
- Kepengurusan Masa Bakti 2008 s/d 2013 Pimpinan Saka di Jabat Oleh Kak Indro Darmaji, SKM, MKes. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :
- Rakor Pimpinan SBH Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
- Pengiriman peserta/kontingen Jawa Tengah ke Arena Pertinas di Gorontalo Tahun 2010
- Pelaksanaan Pertida di Buper Candrabirawa Karanggeneng Kota Semarang Tahun 2009
- Kepengurusan Masa Bakti 2013 s/d 2018 Pimpinan Saka di Jabat Oleh Kak Suharsi, SKM, MKes. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :
- Rakor Pimpinan SBH Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
- Pembentukan Gudep di Institusi Pendidikan Kesehatan di Jateng
- Pengiriman peserta/kontingen Jawa tengah ke Arena Pertinas di Blitar Jawa Timur Tahun 2016
- Pelaksanaan Pertida di Bumi Perkemahan Batu seribu Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014
- Kepengurusan Masa Bakti 2018 s/d 2023 Pimpinan Saka di Jabat Oleh Kakak Drs. Agus Tri Cahyono, Apt, M.Si. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :
- Rakor Pimpinan SBH Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
- Pelaksanaan Pertida di Buper Sambirata Kabupaten Banyumas Tahun 2019
- KONDISI KELEMBAGAAN SBH PROVINSI JAWA TENGAH
Berdasarkan laporan Kabupaten/Kota tahun 2020, dapat diketahui bahwa kondisi kekuatan pasukan SBH di Jawa Tengah sebagai berikut :
- Jumlah Pangkalan SBH yang telah terbentuk sebanyak: 525 Pangkalan
- Jumlah Pangkalan SBH yang aktif sebanyak : 421 Pangkalan ( 80,19 % )
- Pembinaan terhadap anggota SBH :
- 1 Minggu sekali : 58 Pangkalan
- 1 bulan sekali : 322 Pangkalan
- Jumlah anggota:
- Penegak : 15.023 orang terdiri dari : Putra 5.973 orang Putri 9.050 orang
- Pandega : 2.101 orang terdiri dari : Putra 795 orang Putri 1306 orang
- Keterjangkauan kelembagaan SBH
Kegiatan pembinaan terhadap anggota SBH dilaksanakan di tingkat Pangkalan yaitu di Puskesmas, di Jawa Tengah terdapat sejumlah 878 Puskesmas, dari sejumlah Puskesmas tersebut yang sudah membentuk pangkalan baru 525 Puskesmas (60 %), itupun Pangkalan yang aktif hanya sejumlah 421 atau (80,19 %) dari jumlah pangkalan yang ada serta masih terdapat sejumlah 353 Puskesmas yang belum membentuk Pangkalan SBH
- Tingkat perkembangan SBH
Dari sejumlah 421 Pangkalan SBH yang aktif di Jawa Tengah, yang dilaporkan melaksanakan stratifikasi sejumlah 409 Pangkalan, dengan hasil stratifikasi bagaimana tabel berikut :
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari sejumlah 409 Pangkalan SBH aktif dicapai Tingkat Perkembangannya yaitu :
- Pratama: 51,83 % atau 212 Pangkalan
- Madya: 33,74 % atau 138 Pangkalan
- Purnama : 11 % atau 46 Pangkalan
- Mandiri : 3,18 % atau 13 Pangkalan
Sebagian besar Pangkalan SBH masih dalam tingkat perkembangan yang rendah yaitu Pratama dan Madya, hanya 11 % yang telah mencapai strata Purnama dan hanya 3,18 % mencapai strata Mandiri, masih diperlukan pembinaan yang rutin dan berkesinambungan. Stratifikasi tersebut dihitung berdasarkan variabel: jumlah anggota SBH, Pelaksanaan Krida dalam 1 tahun, jangkauan kegiatan dan pelayanan, serta penggalian sumberdana dan dana sehat.
- PERSPEKTIF YANG AKAN DICAPAI SBH JAWA TENGAH KE DEPAN
Mencermati kondisi SBH Jawa Tengah saat ini, maka tindak lanjut kedepan yang perlu direncanakan antara lain:
- Meningkatkan jumlah Puskesmas yang membentuk Pangkalan SBH
- Meningkatkan jumlah Pangkalan SBH yang terbentuk menjadi pangkalan yang aktif
- Meningkatkan cakupan pembinaan terhadap anggota SBH pada Pangkalan SBH dengan strata rendah.
- Menciptakan kegiatan yang inovatif dalam pembinaan terhadap anggota SBH.
- REKOMENDASI YANG DIUSULKAN
- Melaksanakan pembinaan secara berjenjang ke Kabupaten/Kota dan Puskesmas, kegiatan ini diprioritaskan ke Puskesmas yang belum membentuk Pangkalan SBH
- Untuk meningkatkan motivasi para pengurus SBH dalam membina anggotanya maka perlu dilaksanakan Orientasi bagi Pengurus Pangkalan SBH di Kabupaten/Kota
- Melaksanakan kegiatan SBH yang mempunyai daya ungkit besar untuk peningkatan strata SBH di pangkalan.
- Mengadakan event-event yang memacu motivasi para anggota SBH agar lebih kreatif seperti gerakan masyarakat hidup sehat, lomba pangkalan berprestasi dll.
Oleh: Hartini Sulistyandari, SKM, MKes
(Pengurus Pin SBH Kwarda Jawa Tengah) |