Kwarcab_Demak. Kwartir Cabang Demak melalui Pramuka Peduli bekerja sama dengan Kwaran Sayung menyelenggarakan kegiatan penghijauan guna mengurangi abrasi di pantai Desa Bedono Kecamatan Sayung dengan menanam 200 lebih tanaman mangrove. Kegiatan dibuka Kamis pagi, 21 November 2019 oleh Waka Kwarcab Bidang Humas Abdimas kak Arief Sudaryanto, S.Sos., M.Si. “Rehabilitasi lahan kritis di kawasan pantai Sayung merupakan pekerjaan rumah bersama,” ujarnya di Kak Arief saat membuka kegiatan. Dia mengingatkan kembali manfaat hutan mangrove untuk mencegah abrasi dan penangkis alami dari ancaman bencana atau ombak yang besar. Karena itu, dia mengajak untuk menjaga wilayah pesisir yang elok ini menjadi lebih asri, lestari, dan aman dari bencana.
Kegiatan ini melibatkan beberapa pangkalan Gudep sekitar 400 orang lebih baik Penggalang, Penegak, maupun Pembina yang ada di wilayah kecamatan Sayung imbuh ketua panitia Kak Faiq Haidar, SKM. Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
- Pengurus Pramuka Peduli Kwarcab Demak
- Andalan Ranting Sayung
- MTs Fadhul Huda
- SMK Negeri 1 Sayung
- SMP Negeri 1 Sayung
- SMP Negeri 2 Sayung
- MTs Nurul Huda Badong
- SMA Negeri 1 Sayung
- MA Nurul Quran
- SMA Muhammadiyah
- MAN Nahdlotus Syuban, dan
- Masyarakat sekitar.
Semangat peserta dalam melaksanakan kegiatan patut diapresiasi, mereka terjun kelumpur yang cukup dalam satu persatu tanaman di tanam dalam lumpur tersebut tanpa rasa rishi dan dalam suasana yang menggembirakan.
Pramuka peduli melakukan giat ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan di area pesisir, agar mengurangi dampak rob/air laut pasang yang terlalu tinggi ke pemukiman penduduk. Dari data yang kita terima, air pasang tiap tahunnya semakin meninggi, bahkan menenggelamkan sebagian rumah tempat tinggal masyarakat khususnya di Desa Bedono. Tanaman bakau/mangrove berfungsi utama sebagai pencegah abrasi dan erosi (pengikisan tanah) kawasan pantai. Hutan bakau juga menjadi tempat hidup biota laut dan satwa-satwa penjaga ekosistem di pantai itu.
Hutan bakau bermanfaat pula bagi manusia sebagai tempat penghalang gempuran ombak tsunami, setidaknya mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkannya karena terhalang pohon bakau yang rimbun dan menghijau. Upaya menghijaukan kembali kawasan pantai yang gundul sejatinya banyak dilakukan berbagai pihak dengan gerakan menanam bibit mangrove. Tujuannya memperbaiki lahan dan wilayah kawasan pesisir yang rusak agar hijau dan menghutan kembali.
Dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak diharapkan mampu mengurangi dampak lingkungan yang merugikan masyarakat pesisir khususnya di kecamatan Sayung dan sekitarnya. Mari kita jaga bersama agar kita juga terhindar dari bencana (5161_Humas)
“Setitik bakti lebih baik dari sejuta kata”